Sabtu, 07 Januari 2012

Badai Matahari 2012, Prediksi NASA Salah

Badai Matahari 2012, Prediksi NASA Salah - Desas-desus tentang badai matahari yang akan terjadi di tahun 2012 ini semakin besar, terlebih ditambah dengan adanya rekaman video yang berasal dari NASA. Hal ini memang cukup untuk membuat bingung masyarakat. Bagaimana tidak, di saat isu ini merebak luas, berbagai media massa membesar-besarkan berita ini dan menunjukkan bahwa seolah-olah Badai Matahari di tahun 2012 ini adalah benar adanya. Mungkin ini memang cukup masuk akal jika kita melihat rekaman wahana SOHO milik NASA. Namun, apakah ini benar adanya? Atau hanya media massa seperti, Koran, Majalah, Televisi, Internet telah membesar-besarkan isu ini?

Menurut berita yang sedang beredar, aktivitas matahari akan memuncak pada tahun 2012 hingga 2013 dan diperkirakan akan lebih berbahaya dari badai matahari yang telah terjadi pada 10 tahun yang lalu. Lantas, apakah ini benar adanya? Nah, tentu saja, kita sebagai masyarakat pasti membutuhkan berita yang kebenarannya dapat terjamin dan bukan hanya sekedar isu yang dibesar-besarkan. Setidaknya dengan kebenaran itu bisa membuat kehidupan sehari-hari kita tenang, tanpa adanya rasa was-was.

Untuk sebuah kebenaran berita, NASA dan LAPAN telah memberikan pernyataan resmi kepada kita semua. Di mulai dari LAPAN. Lembaga Penerbangan dan Antarika Nasional (Lapan) melalui Thomas Djamaluddin telah menegaskan "Secara statistik, tidak akan terjadi seperti itu. Hampir rata-rata." (4 Jan 2012). Kemudian NASA. Kamis 22 Desember 2011, NASA telah menegaskan pada situs resminya. Bahwa tidak ada resiko spesial terkait 2012.

Puncak aktivitas yang terjadi pada 2012 sampai 2014 diperkirakan adalah sebagai siklus rata-rata Matahari, dimana tidak ada perbedaan dengan siklus-siklus lain." Selain itu, ditambahkan pula oleh NASA, bahwa frekuensi badai Matahari akan meningkat ketika aktivitas Matahari memuncak dan aktivitas ini ditandai dengan semakin banyaknya bintik-bintik Matahari. Jika jumlah bintik lebih dari 100, maka Matahari bisa dikatakan aktif. Namun, dengan jumlah bintik-bintik Matahari seperti itu, badai Matahari diperkirakan tak akan muncul yang terlalu besar.

Seperti yang dikatakan NASA, badai Matahari dikategorikan menjadi beberapa kelas seperti, Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas M, dan kelas X. Pelru dingat, kelas X merupakan yang terbesar. Nasa menambahkan, bahwa Badai Matahari yang terjadi pada bulan Desember lalu hanya dikategorikan pada kelas C atau B, dan ada beberapa yang berada pada kategori kelas M. Pada dasarnya, gangguan-gangguan yang harus diwaspadai adalah pada sistem jaringan komunikasi, navigasi, dan kelistrikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates