Lockheed Martin, sebuah perusahaan pemasok jet tempur di Amerika Serikat diketahui baru saja mengalami insiden hacking. Amerika Serikat khawatir ada data-data rahasia yang dibobol oleh seorang hacker. Pemerintah Amerika Serikat juga menawarkan bantuan untuk menganalisa data yang tersedia dalam rangka menyiapkan rekomendasi untuk mengatasi resiko yang lebih buruk, kata pejabat Keamanan Dalam Negeri Chris Ortman. Meski demikian, Pentagon tidak menjelaskan data apa, kalau itu memang ada, yang dicuri oleh hacker. Namun, Lockheed Martin selaku produsen alutsista, diduga memiliki data-data senjata tempur yang masih dalam pengembangan dan juga teknologi yang digunakan tentara AS di Irak dan Afghanistan.
Seorang sumber kepada Reuters mengatakan, pembobol data berhasil masuk ke jaringan Lockheed Martin dan sejumlah kontraktor alutsista AS lainnya. Mereka membobol sistem keamanan dengan menduplikasi kunci elektronik. Lockheed Martin tidak mau berkomentar apapun. Departemen Pertahanan AS juga sempat bungkam. Yang jelas, pejabat AS bisa dilibatkan dalam investigasi ini jika ada permintaan dari Lockheed Martin. Departemen Keamanan Dalam Negeri bisa langsung mengirimkan tim untuk menganalisa sistem yang terinfeksi, mengembangkan strategi mitigasi dan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki keamanan jaringan.
0 komentar:
Posting Komentar