Selasa, 05 April 2011

MotoGP 2011: Perbedaan Honda RC212V Dengan Yamaha YZR-M1

Sekilas menengok kebelakang kembali sebelum regulasi MotoGP 800c digelar. Dahulu sebelum MotoGP 800cc digelar, banyak pabrikan yang berusaha berlomba-lomba membuat Prototype 800cc terbaik namun ada juga yang memangkas spek kapasitas Cylinder dari motor prototype spek lama 990cc menjadi spek baru 800cc. Honda dan Yamaha, merupakan dua pabrikan Jepang yang telah bersaing bertahun-tahun dikancah balap MotoGP. Honda dan Yamaha pun juga mempunyai pembalap-pembalap yang tanguh beserta kru mekaniknya diMotoGP.



Berikut Perbedaan saat Honda dan Yamaha menciptakan motor Prototype-nya masing-masing di Regulasi 800cc MotoGP:


1.    Honda RC212V




Dimulai dari Honda. Seperti yang kita ketahui Honda merupakan pabrikan terbesar untuk kendaraan roda dua di dunia mulai motor type bebek sampai type sport. Di MotoGP pun Honda menguasai tender mesin spek balap untuk regulasi Moto2 600cc dan Honda-lah yang menyuplai mesin-mesin balap 600cc tersebut dikelas Moto2. Bahkan sempat terdengar kabar bahwa regulasi GP125 2 Tak akan digantikan dengan regulasi baru 4 Tak 250cc Moto3 yang nantinya mesinnya juga Honda yang menyuplai dengan menggunakan chasis Moriwaki. Terdengar kabar, bahwa mesinnya menggunakang Honda NSF250R. Namun, entah kapan rencana tersebut akan benar-benar di realisasikan oleh pihak penyelenggara MotoGP.




Saat regulasi 800cc dimulai, Honda melalui divisinya HRC (Honda Racing Corporation) membuat motor prototype baru 800cc Honda RC212V dan bukan merupakan hasil pemangkasan Spek dari motor Prototype sebelumnya yakni Honda RC211V yang berkapasitas 990cc. Semuanya dimulai Honda dari awal, mulai dari membangun mesin 800cc Cylinder segaris yang pada saa itu masih dilengkapi dengan katub spring valve. Kemudian pada chasis, Honda pun juga membuatnya dari awal. Chasis yang mungil pada Honda RC212V 2007 memang didesain secara khusus untuk pembalap kesayangan Honda yakni Dani Pedrosa. Sehingga membuat sebagia rider Honda lainnya kewalahan saat mengendarai Honda RC212V, seperti Nicky Hayden karena memang tidak cocok dengan postur tubuhnya yang tinggi.




Honda terus melakukan pengembangan untuk RC212V sampai sekarang. Mulai dari mengembangkan chasis agar cocok dengan semua pembalapnya sampai dengan Transmisi baru pada Honda RC212V 2011 yang membuat RC212V melesat semakin kencang dan cepat dari saingan-saingannya. Pada 2009, Honda RC212V telah meninggalkan katub konvensional Spring Valve dan menggantinya dengan katub Pneumatic Valve yang di nilai oleh pihak HRC lebih baik dari pada katub spring valve. Mugello 2008, Tadayuki Okada menguji katub Pneumatic Valve tersebut dan hasilnya membuktikan telah membuat Honda RC212V lebih kencang dari pada menggunakan katub konvensional sring valve.





Untuk pengembangan chasis, pada akhir musim 2009 Honda juga telah membeli 3 insinyur Yamaha untuk membantu dalam melakukan pengembangan chassis pada motor Honda RC212V. Namun, tak serta merta chasis hasil pengembangan tersebut langsung membuat Honda RC212V stabil saat keluar masuk tikungan. Banyan sekali pembalap Honda yang jatuh saat menguji coba chasis tersebut. Namun, Honda tetap terus melakukan pengembangan chassis hingga membuat Honda RC212V 2011 sekarang lebih stabil dan Smooth saat keluar masuk tikungan. Berkat usaha keras insinyur-insinyur Honda, sekarang Honda RC212V merupakan motor prototype terkencang dan paling Smooth di MotoGP 800cc, namun juga lebih stabil saat keluar masuk tikungan.


2.    Yamha YZR-M1


Berbeda dengan pembuatan Honda RC212V,  Yamaha membuat prototype YZR-M1 800cc merupakan hasil dari pemangkasan spek dari Yamaha YZR-M1 spek 990cc. Jadi pada waktu itu, Yamaha hanya meneruskan pengembangan dari YZR-M1 990cc dan memangkasnya menjadi 800cc. Yamaha YZR-M1 memang tak sekencang Honda RC212V, namun dari kekurangan tersebut Yamaha YZR-M1 justru mempunyai senjata utama yakni chasisnya yang flexsibel saat keluar masuk tikungan. Seingga bisa dibilang motor tersebut sangat stabil untuk melibas tikungan. Power mesin yang sedang dan dipadu dengan chasis yang flexsibel merupaka cirri khas dari motor Yamaha YZR-M1 tersebut.




Semua pengembangan YZR-M1 tersebut tak pernah  lepas dari mantan pembalap Yamaha beserta chief mechanicnya yang mumpuni. Mereka berdua adalah Valentino Rossi dan Jeemy Burges (mantan chief mechanic Honda). Mereka berdualah yang memberikan kontribusi terbesar kepada pabrikan Yamaha terhadap pengembangan YZR-M1. Seperti kita ketahui, Team Yamaha diMotoGP sebelum kedatangan Rossi beserta chief dan kru mekaniknya belum pernah juara sekalipun dikelas MotoGP 4 Tak 990cc. Bahkan Yamaha YZR-M1 versi 2003 hasil pengembangan rider charlos checa sangat buruk saat keluar masuk tikungan.  Saat di Uji coba oleh Valentino Rossi, Yamaha YZR-M1 2003 ternyata tidak stabil powernya ketika keluar masuk tikungan (Silahkan baca di Auto Biografi Valentino Rossi).




Rossi beserta Chief Mekaniknya Jeremy Burgess dan beserta krunya melakukan pengembangan besar-besaran terhadap Yamaha YZR-M1 versi 2003 dan akhirnya jadilah motor dengan power menengah dan stabil ditikungan pada Yamaha YZR-M1 2004. Maka tak heran jika dulu Rossi naik podium juara 1 saat gelaranMotoGP pembukaan disirkui Welkom Afrika Selatan tahun 2004. Semua pengembangan YZR-M1 tak pernah lepas dari mantan pembalap dan chief mekanik Repsol Honda tersebut. Ya, The Doctor dan Jeremy Burges merupaka kombinasi sempurna antara pembalap dengan mekanik. Namun, sekarang Lorenzo dan kru mekaniknya-lah yang menjadi penerus generasi Rossi diYamaha.



Apapun motornya, entah itu Honda RC212V ataupun Yamaha YZR-M1 semuanya tetap tergantung pada pembalapnya. Karena sekencang apapun motor dan se-stabil apapun motor, semuanya tetaplah benda mati. Jadi tanpa pembalap yang bagus, motor-motor tersebut bukanlah apa-apa karena pada kenyataannya manusialah yang harus mengendalikan mesin dan bukan mesin yang mengendalikan manusia. Maka kombinasi yang sempurna antara pembalap dengan motornya sangat diperlukan. Seperti kombinasi Honda RC212V dengan para pembalapnya dan juga kombinasi Yamaha YZR-M1 dengan para pembalapnya pula.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates